Viewer

Minggu, 02 Oktober 2022

Tugas TLS

Hi everyone! Let me introduce myself okay :D

My name is Azfazaki Hakimi. People knew me as Faza. I am an undergraduate in Electrical Engineering from Gadjah Mada University. Do you know why I chose Electrical Engineering? When I was in Junior High School, there was a Group Discussion Task. The task is about making a simulation of electrical installation at the house. I was very amazed at how the electricity is working at the moment. Then I try to make my own creation with electricity at my house. Anyway, I like robotics since I was in Elementary School. Well, I learned low-current electricity in Elementary School and I learned high-current electricity in Junior High School. That was why I like electricity in my life.


I once got a champion during a robotics competition. It was my first achievement in electrical learning. I know that I have a skill in robotics, electronics, and instrumentation. Now, I would like to improve my skill in high-current electricity. I hope I can reach more achievements in this science. So that, I can work in various companies with my skills. I know that the job prospects of the major I choose are very broad.


I would like to become an inventor of renewable energy. Not only renewable energy but also many innovations. This is my motivation of me to make a lot of innovations besides real problematics. I want to be useful to the community with all my inventions.


That's all from me. Nice to share with you, guys!

Thank you :D



Mohon maaf kakak-kakak, saya tidak dapat mengakses blog UGM karena sepertinya email UGM saya sudah diblokir. Selalu terjadi fatal error ketika hendak mengakses blog UGM meski sudah mengikuti prosedur pengaksesan. Harap dimaklumi, terima kasih :"D


Jumat, 06 Agustus 2021

Deret Sel Volta

Li - K - Ba - Ca - Na - Mg - Al - Mn -H2O- Zn - Cr - Fe - Cd - Co - Ni - Sn - Pb -H- Cu - Hg - Ag - Pt Au


(Li)lia (K)agura (Ba)nyak (Ca)ra. (Na)hhh... (M)an(g) (Al)i (M)i(n)ta (Air). (Z)i(n)c dan (Cr)om (Fe)rtilisasi. (C)elana(d)alem (Co)li (Ni)hhh!!! (S)e(n)angnya (P)oint(b)lank. (Asem)!!! (Cu)cunya (H)emo(g)lobin (Ag)amanya (P)es(t)a (A)mong(u)s???!!!

Selasa, 05 November 2019

Hikayat Raja Donan


Hikayat Raja Donan

Hikayat Asli:
Kisah berlaku di Gunung Mandi Angin yang diperintah oleh Raja Madong Bongsu. Baginda dikurniakan seorang putera yang lahir dengan penuh keajaiban. Apabila dilahirkan, puteranya jatuh ke tikar, tikar koyak, jatuh ke lantai, lantai patah dan akhirnya jatuh ke tanah.

Kemudian diambil oleh Bidan Nan Tujuh. Lahir bersama puteranya, sebilah pedang di tangan kanan, sebiji telur di tangan kiri dan selaras senapang di bahu kanan. Puteranya dinamakan Raja Donan atau turut dikenali dengan Awang Donan.

Raja Madong Bongsu memanggil Nujum Nan Tujuh ke istana untuk menilik nasib baik atau buruk puteranya. Enam orang nujum membuat tilikan Raja Donan akan membawa celaka kepada negeri Gunung Mandi Angin. Manakala Nujum Nan Bongsu menilik Raja Donan akan membawa tuah kepada negeri Gunung Mandi Angin. Raja Madong Bongsu percaya kepada tilikan enam orang nujum dan mengambil keputusan untuk membunuh puteranya. Namun, hasrat baginda tidak kesampaian kerana dihalang oleh Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh. Raja Donan dibawa mengembara ke Pulau Sembilan dan dipelihara di sana oleh mereka berdua dengan penuh kasih sayang.

Setelah meningkat remaja, Raja Donan menebang buluh untuk membuat seruling di tepi sebatang sungai tetapi tidak berjaya. Ketika itu, datang seekor gagak betina yang buta bersama seekor anaknya ke tempat Raja Donan. Burung gagak bersetuju untuk mengajar Raja Donan membuat seruling, dengan syarat Raja Donan memberikan kerak nasi kepada anaknya. Raja Donan telah memukul mata gagak dengan kerak nasi dan dengan takdir tuhan, mata gagak yang buta menjadi celik. Kemudian burung gagak mengajar Raja Donan cara untuk membuat seruling. Gagak menyuruh Raja Donan menebang buluh dan dicampakkan ke air dan mengambil buluh yang hanyut ke hulu sungai untuk dibuat seruling.

Pada waktu malamnya, Raja Donan membakar gobek untuk menyelar buluh seruling. Ketika itu, Raja Donan terdengar bunyi dentuman bedil dari arah negeri ayahandanya yang memberi alamat bahawa negeri Gunung Mandi Angin diancam musuh. Setelah meminta izin daripada Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh, Raja Donan melayang ghaib ke negeri Gunung Mandi Angin untuk membantu ayahandanya. Berlaku pertarungan hebat antara Raja Madong Bongsu dengan Raja Mambang Nan Tujuh. Raja Madong Bongsu berjaya membunuh Mambang Nan Tua bersama lima lagi Raja Mambang. Tetapi akhirnya Raja Madong Bongsu berjaya dibunuh pula oleh Raja Mambang Nan Bongsu.

Raja Donan kemudiannya berpura-pura baik sebagai satu muslihat untuk membunuh Raja Mambang Nan Bongsu. Raja Donan menjadikan Raja Mambang Nan Bongsu sebagai bapa angkatnya dan belajar ilmu persilatan dengannya. Ketika belajar bersilatlah Raja Donan Berjaya membunuh Raja Mambang Nan Bongsu. Ketujuh-tujuh bangkai Raja Mambang Nan Tujuh dijadikan makanan buaya putih. Sebelum pulang ke Pulau Sembilan, Raja Donan telah menghidupkan kembali ayahandanya yang mati dibunuh Raja Mambang Nan Bongsu. Mayat ayahandanya diletakkan di atas sebidang tikar putih dan kain putih. Kemudian berseru-seru kepada Allah S.W.T dan membangkitkan asal usul keturunannya. Pada masa yang sama, Raja Donan menabur beras putih sebanyak tiga kali dan mengenakan lidi nyiur gading kepada mayat ayahandanya. Permaisuri telah memberitahu Raja Madong Bongsu bahawa baginda telah dihidupkan oleh anakandanya, Raja Donan. Raja Madong Bongsu insaf dengan kesilapan yang telah dilakukan dan berhasrat untuk mencari anakandanya.

Baginda berangkat ke Pulau Sembilan dan berjumpa dengan tiga orang pemukat yaitu penyamaran Raja Donan, Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh. Setelah gagal bertemu dengan anakandanya, Raja Madong Bongsu pulang semula ke negeri Gunung Mandi Angin. Raja Madong Bongsu pergi kali kedua ke Pulau Sembilan untuk mencari dan ingin bertemu dengan anakandanya.namun usahanya juga gagal kerana Raja Donan, Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh menjelma menjadi gabus.

Terjemahan:
Kisah berawal di Gunung Mandi Angin yang dikuasai dan diperintah oleh seorang Raja yang bernama Raja Madong Bongsu. Sang Raja memiliki seorang putera yang baru saja lahir.
Puteranya ini diberi nama Raja Donan dan dikenal pula dengan nama Awang Donan.

Pada suatu hari Sang Raja memanggil Nujum Nan Tujuh ke Istana untuk melihat nasib puteranya, apakah nasib baik atau buruk. Enam nujum tersebut menyebutkan bahwa sang putera kelak akan memberikan nasib buruk pada negeri Gunung Mandi Angin.

Raja Madong mempercayai tilikan keenam Nujum Nan Bongsu dan ingin membunuh puteranya. Hal tersebut digagalkan oleh Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh yang sangat ingin mempunyai anak. Raja Donan pun dibawa dan diasuh oleh mereka berdua ke Pulau Sembilan.

Waktu berlalu dan Raja Donan tumbuh menjadi remaja yang tangguh, suatu hari Raja Donan menebang bambu untuk membuat seruling, namun seruling ini tidak bisa mengeluarkan suara yang merdu. Tiba-tiba, muncul seekor gagak betina yang buta bersama anaknya ke tempat Raja Donan. Sang burung gagak betina berkata bahwa dia akan mengajari Raja Donan untuk membuat seruling, asalkan Raja Donan bersedia memberikan anaknya kerak nasi. Raja Donan pun mengambil kerak nasi dan memberikannya pada gagak tersebut dan memukulnya  dengan karak nasi. Ajaibnya, gagak betina itu bisa melihat kembali. Sesuai dengan janjinya,               gagak tersebut mengajari Raja Donan cara membuat seruling. Sang gagak menyuruh Raja Donan membuang bambu tersebut dan mencari bambu baru di hulu sungai untuk dibuat menjadi seruling. Dengan saran dari burung gagak, Raja Donan berhasil membuat seruling yang mengeluarkan suara merdu.

Pada suatu malam, ketika Raja Donan memainkan serulingnya, dia mendengar suara tembakan dari arah negeri Gunung Angin Mandi. Mengetahui ayahannya sedang dalam keadaan terancam, Raja Donan meminta izin pada Temenggung Bendahara dan Mak Inang untuk menyelamatkan ayahannya. Setelah sampai di sana Raja Madong Bongsu, ayahnya Raja Donan telah kalah dari Raja Mambang Nan Tujuh setelah melakukan perlawanan sengit.

Setelah melihat ayahandanya meninggal, Raja Donan mengajukan diri untuk dijadikan anak angkat dari Raja Mambang Nan Tujuh dan belajar seni beladiri darinya, ketika Raja Donan berhasil menguasai semua ilmu beladiri yang diajarkan oleh Raja Mambang Nan Tujuh, Raja Donan membunuh ayah angkatnya itu dan kembali ke Pulau Sembilan. Namun di perjalanan Raja Donan menghidupkan kembali ayahandanya dengan meletakkan mayat Raja Madong Bongsu di atas sebidang tikar putih dan kain putih dan kemudian berseru pada Allah S.W.T untuk membangkitkan asal usul keturunannya sembari menaburkan beras putih sebanyak tiga kali dengan menggunakan lidi nyiur gading pada mayat ayahnya.

Raja Madong Bongsu akhirnya hidup kembali dan mengetahui bahwa anak yang hendak dibunuhnya lah yang telah menghidupkannya kembali. Raja Madong Bongsu pun menyesal dan ingin mencari puteranya ke Pulau Sembilan namun dia hanya menemukan tiga nelayan yang merupakan Raja Donan, Temenggung Bendahara dan Mak Inang yang sedang menyamar.

Raja Madong Bongsu kembali ke istana dengan hati sedih, mana kala dia kembali ke Pulau Sembilan intuk mencari anaknya, dia pun kembali tak menemukan Raja Donan yang menyamar menjadi gabus bersama Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh. Sang Raja pun hidup dengan penyelasan selamanya.

Analisis:
A.    Ciri – Ciri :
1.     Berbahsa Klise (Biasanya diawali: Syahdan, Hatta, Pada suatu hari, Alkisah)
2.     Ceritanya seperti Gambaran masyarakat yang statis  
3.     Digunakan untuk mendidik masyarakat sekitar pada zaman itu  
4.     Merupakan Sastra lisan (Diceritakan)  
5.     Tidak diketahui nama pengarangnya (Anonim )  
6.     Cerita berkisar kehidupan kekerajaan atau kaum bangsawan

B.    Unsur Instrinsik :
1.     Tema : Keistimewahan dan kepahlawanan seorang putera raja
2.     Plot : Maju
3.     Setting : Istana Raja Madong Bongsu , Gunung mandi angin , dan Pulau Sembilan
4.     Karakter :
a)     Raja Donan :  
                                          i.         Pintar : Raja Donan, Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda Pengasuh menjelma menjadi gabus
                                         ii.         Berani : Raja Donan kemudiannya berpura-pura baik sebagai satu muslihat untuk membunuh Raja Mambang Nan Bongsu.
                                       iii.         Penolong : Raja Donan melayang ghaib ke negeri Gunung Mandi Angin unutk membantu ayahandanya.

b)    Ayah Raja Donan
                                          i.         Zalim : Raja Madong Bongsu percaya kepada tilikan enam orang nujum dan mengambil keputusan untuk membunuh puteranya.
                                         ii.         Insaf : Raja Madong Bongsu insaf dengan kesilapan yang telah dilakukan dan berhasrat untuk mencari anakandanya

c)     Temenggung Bendahara dan Mak Inang Tanda
                                            i.         Baik hati :Sebagai pengasuh Raja Donana

d)    Raja Mambang Nan Bongsu
i.               Serakah : Pembunuh ayah Raja Donan
C.    Amanat : Jangan terlalu percaya perkataan orang lain. Kita harus mengurangi rasa kekejaman terutama kepada anak.


Senin, 23 September 2019

Alur Cerita Masuk Insan Cendekia Serpong


            Februari 2019, beberapa bulan sebelum pertempuran yang sesungguhnya dimulai, ya, apa lagi kalau bukan Ujian Nasional. Temen-temen sibuk nyiapin bekal untuk ujian. Gw juga sih, tapi di sini gw kagak fokus ke ujian nasional. Gw lagi fokus sama ujian yang bakal gw tempuh lebih dekat, ujian masuk MAN Insan Cendekia. Ya, gw termasuk salah satu orang yang beruntung sih karena lolos seleksi berkas sebelumnya, yaitu nilai raport selama di SMP yang memenuhi kriteria IC.

            Hari ujian telah tiba. Gw pergi tes ke MAN 1 Yogyakarta. Di sana banyak peserta ujian untuk test masuk IC. Di formulir sebelumnya dikasih 2 pilihan IC yang bakal dipilih, gw masukin IC Serpong di nomer 1 dan IC Pekalongan. So, kalo gw kagak diterima di IC Serpong, tapi nilai gw memenuhi kriteria IC Pekalongan, ya gw bakal masuk ke sana.

            Balik lagi ke ujian. Gw dapet clother pertama, jadi gw test nya mulai jam 8 sampe Dzuhur. Waktu masuk ruangan test, feel pertama yang gw dapet adalah gw ngerasa di sini sebagai sampah, haha. Gw tau kalua yang daftar ke MAN IC Serpong kalua ditotal itu jumlahnya kurang lebih 8000 orang. Sedangkan IC Serpong Cuma ngasih slot 140 orang. 140 per 8000, please deh! Kagak sampe 1% cuy. Gw udah nebak seberapa susahnya soal yang bakal dikasih untuk menyeleksi 140 orang terbaik dari 8000, ya, tidak mudah tentunya.

            Waktu ujian dimulai, gw mulai log-in di komputer yang udah disediain, kebetulan saat itu sudah berupa CBT (Computerized Basic Test). Paket soal gw buka. Di dalemnya ada Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, PAI, dan Bahasa Arab. Gw buka soal pertama. Saat itu gw langsung buka soal MTK. Wow! Soal macam apa ini! Variable di mana-mana, soal sebaris penyelesaian sebait, angka yang kagak bersahabat, bener-bener soal olympiade. Begitu pula dengan soal-soal lainnya yang kagak kalah sulit dan rumit dengan penulisan soal secara panjang kali lebar kali tinggi.

            Gw mulai dengan doa. Ad dua’u silaahul mu’miin, doa itu senjata nya orang beriman. Perlahan gw kerjain dari nomer 1, berpindah ke 2, dan seterusnya sampai 70 soal. Alhamdulillah gw bisa kerjain hampir keseluruhan dengan lancar, jadi kagak sia-sia usaha gw sebelumnya, dimana saat temen-temen gw sibuk mabar buat push rank, gw cuma bisa belajar, belajar dan belajar.

            Gw sampe di soal terakhir, walaupun masih ada beberapa yang bolong. Tombol “Finish” terpampang jelas di layar. Apalagi waktu yang tersisa tinggal hitungan menit. Akhirnya gw putusin untuk ngejawab soal-soal yang masih bolong tadi sebisa mungkin, dan pada saat itu pula gw pencet “Finish” dengan penuh keyakinan beserta doa pula sebagai penutup.

            Setelah jawaban ter-submit, seketika gw pencet log-out kagak peduli apa yang barusan keluar.  Eh, sebelum gw pencet log-out, ternyata dimunculkan hasilnya. Gw cuma lihat angka 54 secara sekilas, entah itu benar 54 atau mungkin salah 54. Gw bener-bener penasaran sama angka itu, tapi ya sudahlah, sudah berlalu juga, tinggal kuat-kuatin do’a aja sih, semoga diberikan yang terbaik. Jadi lo kalau berdo’a jangan minta hal yang mutlak. Yang baik di mata manusia belum tentu baik di mata penciptanya. Mintalah yang terbaik buat diri kita, karena pilihan Allah sudah pasti yang terbaik bagi kita.

            Hari demi hari bersilih, minggu demi minggu, hingga beberapa bulan kemudian gw ngejalanin hari seperti biasanya. Beban test sudah berkurang, tinggal fokus ke Ujian Nasional biar dapet nilai maksimal. Beberapa minggu sebelum UN dimulai, tiba H-1 dimana hasil test yang sebelumnya bakal ditampilkan di website resmi Kementrian Agama. Oh ya, jadi IC ini sekolah milik Kementrian Agama, yang mana dulunya sekolah ini didirikan oleh Alm. Eyang Habibie pada tahun 1996. Lanjut, pengumuman kelulusan ditayangkan pukul 00.00 di hari pengumuman.

            Tengah malam, alarm gw bunyi jam 23.55, seketika gw buka HP langsung akses web Kementrian Agama. Pukul 00.00, website itu error karena terlalu banyak orang yang ikut buka. Terpampang di sana, sekitar 15.000 orang serentak membuka web itu, ya, tentunya mereka-mereka yang juga mendaftar di MAN IC-MAN IC lainnya. Web terbuka jam 00.05. Segera gw cari inbox dan buka hasil. Gw scroll ke bawah, terpampang jelas tulisan “SELAMAT KEPADA AZFAZAKI HAKIMI ANDA DITERIMA DI MAN IC SERPONG”.  Saat itu juga gw kaget dan bersyukur banget bisa keterima di sana. Jadi udah tenang, kagak usah mikirin Ujian Nasional karena di sini NEM udah kagak berlaku. Tapi gw tetep berusaha untuk ngedapetin hasil yang terbaik di Ujian Nasional itu.

            Jadi ya kurang lebih begitu cerita bagaimana gw bisa berada di sekolah unggulan ini, MAN Insan Cendekia Serpong. Yang penting sih cuma niat yang lurus, lalu do’a disertai usaha, dan jangan lupa untuk tetap istiqomah, itu aja yang paling penting.

           

Selasa, 19 Februari 2019

Don’t Jude a Book by It’s Cover

Don’t Jude a Book by It’s Cover
                Sebuah kereta malam melaju di bawah terangnya sinar rembulan. Di dalamnya, terdapat seorang remaja berumur sekitar 14 tahun bersama ayahnya yang sudah tua renta. Sang anak duduk di pingir jendela sembari melihat ke luar jendela. Anak tersebut berkata pada ayahnya, “Ayah, gelap sekali ya malam hari ini.” Sang ayah tersenyum sambil menatap anaknya tersebut. Di samping mereka, duduklah seorang lelaki yang sedang menikmati perjalanan malamnya sambil menyantap makan malamnya. Sang anak kembali berbicara pada ayahnya, “Ayah, di luar sana sangat gelap tapi di dalam kereta ini sangat terang benderang, ya.” Sang ayah kembali tersenyum pada anaknya itu. Matanya menatap haru pada anaknya. Lelaki yang duduk di sampingnya mulai terasa terganggu akan keberadaan remaja tersebut. Mukanya terlihat agak kesal.

            Hari semakin malam, lelaki yang duduk di samping mereka itu telah selesai menyantap makan malamnya. Kini ia berusaha untuk tidur. Namun, ia sangat terganggu karena anak tersebut terus-menerus mengatakan hal yang seharusnya tidak perlu dibicarakan. Anak tersebut seolah mengidap gangguan jiwa. “Sepertinya ia mengalami keterbelakangan mental,” pikirnya. Ia sangat tidak nyaman berada di dekat kedua orang tersebut.

            Malam pun berlalu, mentari memancarkan sinarnya dari ufuk timur. Cahayanya memasuki kereta menembus kaca. Sang anak yang sudah terbangun pagi itu berkata seraya membangunkan ayahnya, “Ayah! Ayah! Lihat! Ada yang bersinar sangat terang.” Sang ayah terbangun dan melihat ke luar jendela sembari berkata pada anaknya, “Wah, iya, hari sudah pagi nak.” Sekejap lelaki yang duduk di samping mereka ikut terbangun. “Dasar orang gila, mengganggu tidur orang saja,” katanya dalam hati sambil meminum sebotol air.

            Matahari sepenggalah naik. Sang anak masih kembali berkata pada ayahnya, “Ayah, lihat! Pohon-pohonnya bisa bergerak!” Ayahnya menjawab dengan senyuman tulus, “Iya nak, mereka terlihat bergerak.” Anaknya terlihat sangat bahagia. Namun di lain sisi, lelaki yang duduk di samping mereka merasa semakin kesal akan perbuatan remaja tersebut. Mulutnya berkomat-kamit seolah mengucap sumpah serapah. “Ingin sekali aku lompat dari kereta ini. Namun rasanya tidak mungkin,” pikir lelaki tersebut saking tidak kuatnya membendung emosi. Anak tersebut mengucapkan sebuah kalimat lagi, “Ayah, lihat! Awan nya juga bergerak!” Tanpa sempat ayahnya menjawab, lelaki yang duduk di samping mereka angkat bicara sedikit berteriak seolah mengeluarkan amarahnya, “Anakmu itu gila, ya?! Ataukah justru kau yang tidak bisa mendidiknya?! Mengapa kau tidak membawanya ke rumah sakit jiwa saja?!”

            Suasana hening seketika. Lelaki tua tersebut menatap padanya sambil terenyum. Matanya sedikit mengeluarkan air mata. Ia pun berkata dengan lembut, “Maafkan kami. Kami baru saja pulang dari rumah sakit kemarin malam. Anakku mengidap kebutaan semenjak ia lahir. Ia baru saja mendapatkan donor mata.”

Lelaki yang tadinya membenci mereka menitikkan air matanya. Ia tak sanggup mengeluarkan kata-kata lagi. Ia pun meminta maaf dan menyesal karena ia telah menilai buruk orang lain sedangkan ia belum pernah mengenalnya.

Sabtu, 09 Februari 2019

Soal TPPU Kabupaten Sleman 2019

Ada beberapa soal yang masih hangat, bisa buat latihan nih guys. Itung-itung sebagai persiapan UNBK lah yaaa... Bisa di download di setiap link di bawah dengan format (.pdf) via Google Drive. GOOD LUCK! SUKSES UN 2019!

~Bahasa Indonesia~
✓Paket 1
✓Paket 2

~Matematika~
✓Paket 1
✓Paket 2

~Ilmu Pengetaguan Alam~
✓Paket 1
✓Paket 2

~Bahasa Inggris~
✓Paket 1
✓Paket 2

Senin, 28 Januari 2019

Prediksi UN 2019 Matematika

Ini hanya prediksi soal UN/ UNBK 2019 yaa, jadi tidak pasti. Namun kemungkinan soalnya mirip-mirip aja, hehe. Good luck guys!

Download soal nya via Google Drive klik sini coy !


Senin, 15 Oktober 2018

Creepypasta Supir Uber

Supir Uber

Saat itu, malam yang gelap menyelimuti kota.

Aku berusaha berpikir positif. Mungkin saja nanti akan ada gadis cantik yang membutuhkan transportasi untuk pulang ke rumah sehabis berpesta semalaman.

Tiba-tiba notifikasi aplikasi Uberku berbunyi. Ada seseorang yang memesan Uber.

“Akhirnya ada juga,” ucapku sambil mnegarahkan mobilku ke lokasi tujuan.

Aku menelepon calon penumpangku, “Halo, saya Zeky, supir Uber anda…”

Terdengar suara orang menggumam, “Hmmm… Hmmm…” Aku terdiam sejenak.

“Permisi, apakah sudah benar lokasi penjemputannya?” Aku kembali bertanya.

Suara menggumam itu kembali terdengar “Hmmm… Hmmm…”

Terdengar ocehan di seberang telepon yang mengomel agar aku segera cepat datang.

“Baik, tunggu sebentar ya, bu.”

Aku segera memutarkan mobilku ke tujuan.

“Duh, kiranya mobilku ini mobil Batman apa,” gerutu ku dalam hati.

Hujan gerimis membasahi kota malam itu.

Aku mengendarai mobilku sepanjang jalan, berharap akan ada penumpang yang memesan Uber di tengah malam pada pukul satu pagi.

“Ah, itu gila, mana ada yang memesan Uber di jam-jam seperti ini,” aku mengomel dalam hati.

Perasaanku menjadi tidak enak. Namun aku membutuhkan tambahan poin untuk mendapatkan bonus dari Uber.

Aku kembali melihat lokasi penjemputan yang akan kutuju.

“Inti Mall Plaza” Demikian nama lokasinya. Aku melihat alamatnya, ternyata di dekat sini saja.

Aku segera mengarahkan mobilku menuju lokasi tersebut.

Sesampainya di sana, aku melihat sebuah pusat perbelanjaan yang belum pernah kudatangi sebelumnya.

Aneh, suasananya sangat ramai seperti saat akhir pekan, padahal saat ini sudah hampir pukul dua pagi.

Aku kembali berpikir positif. Kota ini adalah kota yang sangat sibuk dan banyak kehidupan di malam hari.

Tiba-tiba seorang gadis muncul di samping mobilku. Ia mengetukkan jari-jari kecilnya di kaca mobilku. Aku hanya bisa melihat sedikit dari wajahnya.

Wajahnya manis dan cantik, namun pucat dan tidak dilapisi oleh make-up. Aku membukakan pintu mobilku.

“Apakah anda Vivy Falisa?” Tanyaku kepadanya.

Ia hanya mengangguk pelan. Perasaanku semakin tidak enak ketika ia memasukki mobilku, seakan tidak ada orang yang masuk ke dalam mobilku itu.

Tidak ada berat dan tidak ada goyangan ketika ia duduk di kursi belakang.

Aku melihat lokasi yang dituju oleh gadis itu. “St Paul Marry”, sebuah gereja kecil dengan pemakaman yang mengitarinya. Jantungku semakin berdegup kencang. “Untuk apa seorang gadis pergi ke gereja pada jam segini,” pikirku sejenak.

Aku tak berani melihat ke belakang selama perjalanan. Suasana benar-benar sangat dingin dan mencekam. Gadis itu masih menggumam terus-menerus tanpa henti, “Hmmm… Hmmm…”

Aku tak berani membayangkan. “Bagaimana jika ia mencekikku dari belakang?!”

Aku kembali berpikir positif, mungkin untuk terakhir kalinya aku benar-benar berpikir. “Mana ada hantu yang bisa memesan Uber? Apakah teknologi mereka sudah secanggih itu? Haha,” aku tertawa dalam hati.

“Tidak mungkin,” pikirku.

Akhirnya setelah perjalanan malam yang sangat mencekam, kami sampai juga di St Paul Marry.

Tangan gadis itu menepuk pundakku dengan halus. Aku berkeringat dingin saat ia melakukan itu dan tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan padaku. Ia menyerahkan sejumlah uang kepadaku dan mengucapkan terima kasih dengan suara yang serak dan lemah.

Ia keluar dari mobilku. Aku melihatnya berjalan ke arah pemakaman tersebut.

Tidak sempat terbesit dalam otakku, gadis itu memasuki salah satu kuburan yang ada di sana.

Aku melihat nama di batu nisan tersebut, “Vivy Falisa”.

Aku langsung menginjak gas dan segera melaju pergi dari tempat itu tanpa pikir panjang. Keringat dingin membasahi tubuhku.

Aku segera menelepon istriku.

“Sayang, aku punya cerita yang sangat menyeramkan nih. Tadi barusan aku mengantar hantu ke pemakaman. Sungguh mengerikan, apalagi saat ia masuk ke dalam kuburan yang ada di sana,” aku menceritakan kejadian tadi kepada istriku.

Terdengar suara isak tangis istriku. Dia terdengar sangat sedih.

“Zaky, jangan menghubungiku lagi. Ka… Kau kan sudah mati,” ucapnya dengan nada terbata-bata.

Aku menjatuhkan ponselku.

Tiba-tiba aku teringat bahwa aku sudah meninggal setahun yang lalu.

Saat itu musim hujan di kota dan aku sedang bekerja sebagai supir Uber. Mobilku tergelincir saat membawa penumpang. Penumpangku selamat, namun tidak denganku. Aku meninggal di tempat.

Tiba-tiba, aku merasakan sebuah tangan memegang pundakku.

“Kem… Kembalianku mana.”


~TAMAT~

Jumat, 12 Oktober 2018

Rumus Asas Black dan Soal Beserta Pembahasannya

Siapa yang gak tau fisika. Semua orang pasti tau fisika. Fisika bagi sebagian orang merupakan pelajaran yang sulit selain Matematika dan Bahasa Inggris. Dalam kesempatan kali ini, gw  mau berbagi ilmu tentang ASAS BLACK



Secara umum, rumus kalor dibagi menjadi 3, yaitu :
Keterangan :
Q       = Kalor (J)
C       = Kalor Jenis (kal/g°C atau J/kg°C)
M      = Massa Benda (kg)
C       = Kapasitas Kalor (Jumlah energi kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar  1°C)
L        = Kalor Lebur (J/kg°C)
t1-t2 = ∆T (Suhu akhir dikurangi suhu awal)

Energi adalah kekal, sehingga benda yang suhunya tinggi akan melepaskan energi (Ql) dan benda yang suhunya rendah akan menerima energi (Qt) dengan besar yang sama.
Persamaan diatas menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor dan selanjutnya disebut dengan asas black, sebagai penghargaan atas jasa ilmuwan inggris bernama Joseph Black (1728-1799).
Dari bunyi asas black tersebut, bisa diperoleh persamaan atau rumus asas black, yaitu :
Kalor Lepas = Kalor Terima
Dengan rumus Q = m c Δt
Jika Δt2 dan Δt1 didapat dari skema berikut,


Maka rumus asas black menjadi :
m2 c2 Δt2 = m1 c1 Δt1
m2 c2 (t2-ta) = m1 c1 (ta-t1)
Keterangan :
m2    = Massa materi yang suhunya lebih tinggi
c2    = Kalor jenis materi yang suhunya lebih tinggi
m1    = Massa materi yang suhunya lebih rendah
c1    = Kalor jenis materi yang suhunya lebih rendah
T2        = Suhu yang lebih tinggi
T1        = Suhu yang lebih rendah
Ta        = Suhu akhir / suhu campuran











CONTOH SOAL ASAS BLACK DAN PEMBAHASANNYA

1.      Sebanyak 300 gram air dipanaskan dari 30°C menjadi 50°C. Jika massa jenis air adalah 4.200 J/kg°C, tentukan banyaknya kalor yang diterima air tersebut!

Penyelesaian:
Ø  Diketahui :
·         M        = 300 g = 0,3 kg
·         c          = 4.200 J/kg°C
·         T       = 50°C – 30°C = 20°C

Ø  Ditanyakan : Q dalam Joule
Ø  Jawab :
Banyaknya kalor yang diterima air dihitung dengan menggunakan rumus atau persamaan berikut ini.
Q = m c ∆T
Q = (300 g)(4.200 J/kg°C)(20°C)
= (0.3 kg)(4.200 J/kg°C)(20°C)
Q =  25.200 Joule.


2.      Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100°C dituangkan ke dalam panci dari aluminium yang memiliki massa 1 kg. Jika suhu awal termos sebesar 25°C, kalor jenis aluminium 900 J/kg°C, dan kalor jenis air 4.200 J/kg°C, maka tentukan suhu kesetimbangan yang tercapai!

Penyelesaian :
Ø  Diketahui:
·         Mpnc    = 1 kg
·         Mair     = 0,5 kg
·         Tair      = 100°C
·         Tpnc     = 25°C
·         Cair      = 4.200 J/kg°C
·         Cpnc     = 900 J/kg°C

Ø  Ditanyakan : Suhu Akhir Campuran (TC)
Ø  Jawab :
QLepas = QTerima
mair × cair × ∆Tair = mpnc × cpnc × ∆Tpnc
mair × cair × (Tair – TC) = mpnc × cpnc × (TC – Tpnc)
0,5 × 4.200 × (100 – TC) = 1 × 900 × (TC – 25)
2.100 × (100 – TC) = 900 × (TC – 25)
210.000 – 2.100TC = 900TC22.500
210.000 + 22.500 = 900 TC + 2.100TC
232.500 = 3.000TC
TC = 232.500/3.000
TC = 77,5°C


Oke, mungkin cuma sampe situ aja. Untuk soal-soal lainnya bakal gw post di postingan berikutnya. Tentunya dengan tingkatan soal yang lebih tinggi dan juga disertai pembahasannya. Good Luck!